Meneropong Gerhana Matahari dari Graha Pena

Meneropong, Gerhana, Matahari, dari, Graha, Pena, gerhana matahari, gerhana total,

Tahun 1983, ketika gerhana matahari terjadi saya masih kecil. Tak banyak yang bisa diingat. Kami yang masih tinggal di kampung, tak memiliki pengetahuan yang lebih soal gerhana matahari total ini. Kami hanya dilarang untuk melihat ke langit, atau melihat langsung matahari. 

"Nanti, kamu buta," kata Ibu. 

Satu-satunya cara kami melihat gerhana itu dengan menempatkan air di dalam baskom. Sebab, dari air yang di baskom akan terlihat matahari yang sedang gerhana. Hanya itu saja pengetahuan yang kami punya. Tak kami tahu, kalau harus menggunakan kacamata khusus sehingga cahaya terang dari langit tidak merusak retina mata. 

Di kampung kami, Angan Tembawang, yang menggunakan bahasa be-aye dalam bertutur, gerhana adalah rao '. Peristiwa alam yang terjadi karena matahari dimakan buta, raksasa yang pemberani yang kelaparan. Seberapa besar gerhananya, tergantung seberapa lapar buta tersebut. 

Nah, tahun ini, 2016, gerhana total terjadi lagi, tanggal 9 Maret. Setidaknya begitu kata para Ilmuan yang meneliti pergerakan matahari. Tentu sangat berbeda dengan gerhana tahun 1983. Tahun ini, tingkat pengetahuan soal gerhana cukup. Kemajuan ilmu pengetahuan sangat membantu dalam hal ini. Media massa mengupas dari segala sudut tentang gerhana. Kadang bahasannya di luar nalar kemanusiaan. 

Ada yang menyebutnya, ini sebagai aksi Tuhan. Ada yang mengupas dari sisi ilmu pengetahuan, sebagai sebuah peristiwa yang jarang terjadi. Kita mesti menunggu ratusan tahun lagi untuk menemukan momen seperti ini. Hal itulah yang membuat gerhana tahun ini benar-benar memiliki daya komersil. 

Foto ini menjadi bagian dari percobaan untuk melihat matahari. Apa yang terlihat? Gerhana sedang gladiresik untuk pertunjukkan pada 9 Maret nanti. (*)
LihatTutupKomentar