Sengkubak, Penyedap Rasa di Tanah Borneo
sengkubak, penyedap, rasa, tanah, borneo, sengkubak penyedap, penyedap rasa, rasa tanah, tanah borneo, sengkubak penyedap rasa, rasa tanah borneo
Pulang kampung selalu melahirkan cerita. Selalu ada yang baru, walau sebenarnya tidak juga baru atau terbarukan. Namun, selalu ada hal baru yang bisa kuceritakan pada orang banyak. Tidak juga wah ceritanya. Istimewa pun tidak juga. Biasa saja. Apalagi bagi mereka yang sudah setiap hari atau mengenal apa yang akan kuceritakan ini.
Ya, kali ini akan kuceritakan soal sengkubak. Penyedap rasa alami yang tumbuh di hutan tropis Kalimantan. Saya mendapatkannya dari seorang kerabat. Dia mengambilnya di hutan belantara. Saya pun baru tahu kalau tanaman ini memiliki manfaat untuk menyedapkan rasa pada makanan. Alam sungguh luar biasa. Ia menyediakan segala kebutuhan manusia.
Di pengarakng (hutan rimba), sengkubak ini hidup. Tidak semua orang tahu tanaman ini. Ada mitos yang menyebutkan bahwa hanya orang ber-tuah yang tahu tanaman ini. Sebab, dia tumbuh di antara pohon-pohon lainnya. Ia menyatu dalam perbedaan vegetasi hutan. Bagi yang awam soal botani, jelas susah mengenali tumbuhan ini. Tidak bagi orang-orang (di kampung) yang punya pengalaman mengenali aneka ragam hayati di hutan. Dan, saya tak punya kemampuan itu, baik secara botani maupun pengalaman. Padahal hutan adalah universitas kehidupan bagi manusia.
Namanya berbeda-beda pada beberapa tempat. Di tempat kami, orang-orang menyebutnya sansang. Tapi lebih populer disebut sengkubak. Tanaman ini berfungsi sebagai penyedap rasa, sebelum vetsin ditemukan. Dulu, sebelum vetsin ada dan diproduksi secara industrial, orang-orang di kampung memakai sengkubak untuk menyedapkan makanan.
Bagian yang digunakan untuk penyedap adalah daunnya. Daun dipetik kemudian ditumbuk. Bisa juga dikeringkan dulu. Ya, mirip-mirip mengkonsumsi daun salam. Sengkubak kerap dicampur dengan daun ubi, yang ditumbuk bersama-sama.
Saya berkesempatan membawa bibit sengkubak ini berurbanisasi. Pindah dari pengarakng ke wilayah yang boleh disebut perkotaan. Semoga semesta raya merestuinya sehingga bisa bertumbuh biak seperti di pengarakng tadi.[]