Apa yang Menarik dari Natal?

Natal, kampung, pulang, menarik, apa, dari, yang, apa yang, menarik dari, dari natal, pulang kampung, natal pulang kampung, menarik dari natal, urban


Apa yang menarik dari Natal?

“Pulang kampung,” jawab anakku. Ya, bagi kaum urban seperti kami, pulang kampung saat Natal menjadi sesuatu yang menggembirakan. Kurun waktu satu tahun, sejak Januari hingga Desember, kaum urban lebih banyak beraktivitas di luar kampung. Karena itu, Natal menjadi pilihan yang tepat untuk kembali ke kampung.

Mengapa saat Natal? Tentu banyak pertimbangan. Bagi saya, yang sudah menjadi kaum urban sejak 1991 ketika menempuh pendidikan sekolah menengah di Pontianak, menjadi sebuah keharusan. Ada aura magis yang seakan memanggil kembali anak-anak kampung yang menjadi warga urban untuk pulang. Entah itu membawa oleh-oleh ataupun hanya membawa sehelai baju di badan. Pulang kampung menjadi aktivitas yang menyenangkan.

Saya teringat ketika akan pulang kampung pada tahun-tahun sebelum moda transportasi semaju sekarang ini. Terminal Batu Layang di Pontianak menjadi satu-satunya tempat pertemuan para kaum urban yang hendak pulang kampung. Satu minggu menjelang Hari Natal, terminal itu selalu sesak. Orang-orang berebut untuk mendapatkan tiket bus yang siap mengantarnya pulang kampung.

Saya pun begitu. Tubuh yang berpostur kecil ini tenggelam dalam lautan orang yang hendak pulang kampung. Tahun-tahun itu, era 90-an, industri perkayuan sedang jaya. Banyak orang dari kampung yang bekerja di pabrik-pabrik kayu. Sebut saja, Benua Indah, Alas Kusuma, Barito, Sukalanting, Bumi Raya Indah, hingga Rimba Ramin. Perusahaan plywood itu menampung ribuan tenaga kerja.

Baca Juga: Perempuan yang Selalu Menikmati Siluet Senja

Pernah suatu waktu, ketika hendak pulang kampung untuk liburan Natal, kami harus berebut dengan para pekerja dari perusahaan perkayuan tersebut dalam urusan naik mobil. Semua sudah terisi. Jurusan ke Sanggau, Sintang, Sambas, Singkawang, Bengkayang, Ngabang, semua sudah terisi. Diperlukan kecerdikan agar bisa menempati bus yang tepat agar tidak tersesat. Jangan sampai mau pulang ke Sanggau, malah naik bus yang jurusan ke Singkawang. Alamat bisa nangis bombay.

Pulang kampung saat Natal juga dilakukan karena bertepatan dengan liburan sekolah. Pertengahan Desember, biasanya, anak-anak sekolah sudah menerima rapor hasil semester ganjil. Nah, libur sekolah ini biasanya cukup lama. Masuk lagi, biasanya, pada awal Januari. Jadi ada sekitar dua minggu waktu libur.

Anak-anak yang lahir di perkotaan dari orangtua kaum urban, tentu sangat ingin melihat kampung asal orangtuanya. Biasanya mereka yang begitu bersemangat jika menjelang Natal. Bahkan, awal Desember sudah bertanya, “Tanggal berapa kita pulang kampung?”

Selain pulang kampung, hal yang menarik dari Natal itu, berupa memasang pohon Natal di rumah. Kaum perempuan meluangkan waktu dari bekerjanya untuk membuat kue-kue Natal. Sementara para pria, membagi waktu dengan mengecat kembali rumah. Semua ingin menampilkan sesuatu yang baru dalam merayakan Hari Natal.

Hal sederhana yang tak kalah penting dalam perayaan Natal itu, beli baju baru. Apalagi Hari Natal selalu diikuti dengan Tahun Baru. Jaraknya hanya berselang satu pekan. Baju baru di tahun baru dan ingin tampil berbeda. Apakah pada tahun baru, kita akan membuat resolusi yang baru juga?[*]

Artikel Lain: Izinkan Aku Panggil Kamu Sayang

LihatTutupKomentar
Cancel