Demokrasi Papan Tulis

demokrasi papan, papan tulis, demokrasi papan tulis, papan hitam, pertemuan,

foto: ilustrasi/int

Demokrasi papan tulis atau demokrasi papan hitam, istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau lembaga dilakukan secara informal dan spontan di antara anggota yang hadir dalam sebuah rapat atau pertemuan.

Istilah ini berasal dari praktik di mana seorang pemimpin atau fasilitator menggunakan papan tulis atau papan hitam untuk menulis gagasan atau opini dari anggota yang hadir dalam rapat. Anggota kemudian diberikan kesempatan untuk memilih opsi terbaik atau memberikan suara mereka dengan cara mengangkat tangan atau dengan cara lain yang informal.

Namun, istilah "demokrasi papan tulis" sering dianggap sebagai pengganti yang tidak tepat untuk proses pengambilan keputusan yang sesungguhnya dalam sebuah organisasi atau lembaga. Proses pengambilan keputusan yang demokratis seharusnya melibatkan diskusi terbuka, pemilihan pemimpin yang dipilih secara demokratis, dan mekanisme yang jelas untuk pengambilan keputusan.

Jadi, meskipun "demokrasi papan tulis" dapat digunakan dalam situasi informal atau sementara, itu tidak boleh digunakan sebagai pengganti untuk proses pengambilan keputusan yang lebih terstruktur dan formal dalam sebuah organisasi atau lembaga.

Meskipun demokrasi papan tulis memiliki beberapa keterbatasan dalam proses pengambilan keputusan yang sesungguhnya dalam sebuah organisasi atau lembaga, namun dapat memberikan beberapa manfaat.

Demokrasi papan tulis dapat memfasilitasi partisipasi dari anggota-anggota dalam rapat atau pertemuan, sehingga memberi kesempatan pada semua orang untuk berbicara dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Proses demokrasi papan tulis dapat mempercepat pengambilan keputusan, terutama dalam situasi di mana waktu terbatas dan keputusan harus diambil dengan cepat.

Dengan memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berbicara dan menawarkan ide, proses demokrasi papan tulis dapat mendorong pemikiran kreatif dan inovatif dalam rapat atau pertemuan. Melalui proses demokrasi papan tulis, semua anggota merasa diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan, yang dapat menumbuhkan rasa kepemilikan dan keterlibatan dalam organisasi atau lembaga tersebut.

Dengan memfasilitasi partisipasi dari semua anggota, proses demokrasi papan tulis dapat membantu menjaga keharmonisan dalam organisasi atau lembaga tersebut, karena semua anggota merasa diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan.

Namun, perlu diingat bahwa proses demokrasi papan tulis hanya dapat digunakan dalam situasi yang informal atau sementara, dan tidak dapat digunakan sebagai pengganti untuk proses pengambilan keputusan yang lebih terstruktur dan formal dalam sebuah organisasi atau lembaga.[]

LihatTutupKomentar
Cancel