Di Antara Yang Hilang dan Yang Akan Kembali
Dalam hiruk-pikuk hidup yang kerap tak terduga, lagu ini datang seperti pelukan hangat di tengah badai. Liriknya seperti seruan lembut kepada siapa pun yang sedang limbung: bahwa kehilangan bukan akhir, dan harapan tak pernah benar-benar mati.
"Ada yang hilang dan takkan kembali
Namun waktu memaksamu terus jalani..."
Bait pembuka ini adalah pengakuan yang jujur—kadang sesuatu memang pergi untuk selamanya. Tak semua luka bisa dihapus waktu, tapi waktu tak pernah berhenti menuntun kita untuk tetap melangkah. Itulah salah satu pesan terkuat dalam lagu ini: mengajak berdamai, bukan melupakan; menguatkan, bukan menyangkal.
Lagu ini menyapa dengan sapaan yang tidak menggurui. Ia seperti sahabat lama yang datang mengetuk di saat gelap, duduk diam di samping kita, dan hanya berkata: “Aku di sini.” Baris-baris seperti “Bila kau berlari dan kakimu letih / Berhenti sejenak akan ku temani” menawarkan solidaritas yang tulus—bukan solusi instan, tapi kehadiran yang berarti.
Dalam dunia yang sering tak adil, di mana tetangga terlihat lebih mapan dan semesta terasa absen, lagu ini mengakui kegundahan yang nyata. Ada keberanian dalam menuliskan bahwa iman pun kadang goyah, bahwa hidup tak selalu seimbang. Namun justru dalam pengakuan itulah lagu ini menjadi nyata: ia tak menjual optimisme palsu, tapi menyemai harapan yang membumi.
"Relakan apa yang pergi
Yakinkan pasti kembali
Lebih dari yang kau sadari..."
Inilah janji yang mungkin tidak bisa dibuktikan sekarang, tapi ditawarkan dengan keyakinan. Seperti pagi yang selalu datang setelah malam, cinta—atau apapun bentuk kebaikan itu—akan kembali, mungkin dengan wajah berbeda, mungkin lebih baik dari yang dulu.
Lagu ini tidak hanya untuk mereka yang sedang berduka. Ia juga adalah pengingat bagi kita semua: bahwa dalam setiap kehilangan, ada ruang untuk tumbuh; dalam setiap luka, ada peluang untuk pulih. Karena sebagaimana matahari, harapan pun tak pernah benar-benar tenggelam.
Maka, jika hari ini terasa berat, ingatlah: hilang hanya sebentar. Yang kau cari sedang dalam perjalanan pulang.