Belajarlah untuk Mencintai Seseorang dengan Rasa

Aku ingin sebuah cinta yang anugerah. Cinta yang terus bertumbuh, mekar, dan mewangi sepanjang hari. Cinta yang melahirkan kebahagiaan.  Jika nanti kamu jatuh cinta, hendaklah itu bukan sebuah kepura-puraan. Jatuh cinta yang pura-pura, bukanlah sesuatu yang bijak. Ia akan melahirkan luka-luka pada seseorang, bahkan pada diri sendiri. Takutnya kamu benar-benar jatuh cinta, sementara dia kadung tak lagi memiliki perasaan yang sama. Saat itulah luka akan hadir. Begitu juga sebaliknya. 

Jika dia benar-benar mencintaimu, sementara kamu hanya berpura-pura, akan melahirkan kekecewaan padanya. Aku ingin kamu mencintaiku dengan jujur. Mencintai dengan rasa bukan hanya perasaan. Seperti lidah yang berguna untuk merasa, seperti itulah keinginanku dicintai. Kamu harus mengerti itu. Menerima aku apa adanya juga bagian dari mencintai dengan rasa. Suka, tawa, senda, dan keceriaaan. Juga duka, sedih, murung, cemberut, serta kecemburuaan. Semua itu berpadu dalam mencintai dengan rasa. Aku inginkan itu dari kamu.

Tak perlu tunjukkan pada orang-orang kalau kamu mencintaiku. Cukup sediakan waktu dan ruang untukku. Jika aku menemuimu, temuilah aku juga. Aku juga tak minta hal yang lebih dalam mencintai. Senyum dan tawamulah yang membawa kebahagiaan. Itulah yang aku inginkan. Sebuah cinta yang sederhana. Sesederhana matahari pagi membangunkan semesta. Dan, sesederhana jingga mentari senja membuka gerbang malam, agar isi semesta bisa terlelap hingga pagi tiba kembali.  

Jika kamu benar-benar mencintaiku, bersiaplah menerima risiko. Mungkin ini anugerah. Karena cinta kita direstui semesta. Mungkin juga musibah. Jika cinta yang kita rajut tidak diterima semesta. Untuk itulah kita berjuang bersama. Mempersatukan ego-ego diri agar bisa saling menerima, mengisi, dan melengkapi.  

Cinta itu anugerah. Sepantasnya kita berbahagia jika sedang jatuh cinta. Cinta datang untuk membahagiakan. Semesta merestui segala cinta yang tulus dan ikhlas. Tetapi, seperti bunga di taman kota, semestinya cinta dirawat dan disirami. Agar bertumbuh dan bersemi di dalam hati. Cinta yang bersemi akan melahirkan kebahagiaan yang abadi.  

Begitulah cinta yang kuinginkan darimu. Cinta yang anugerah. Cinta yang terus bertumbuh, mekar, dan mewangi sepanjang hari. Cinta yang melahirkan kebahagiaan. 

Budi Miank | 030117
LihatTutupKomentar