Kata Orang, Kopi itu Bisa Menambah Kecerdasan

Kata, Orang, Kopi, itu Bisa, Menambah, Kecerdasan,
Seorang teman mengirim pesan. "Mari kita ngopi biar kecerdasan makin bertambah." Ah, sejak kapan kalau minum kopi di warung-warung yang ada di pasar bisa lebih cerdas, dibandingkan meneguk kopi di rumah sendiri dan buatan sendiri juga. Agak sulit menerima secara akal dan logika. 

Tapi saya tak berdebat dengannya soal itu. Toh, duduk dan ngobrol sambil minum kopi bersama di waktu senggang itu tak harus berdebat dulu. Kami bisa ngobrol banyak hal, seperti yang orang kebanyakan obrolkan. Tentu saja, tak semua obrolan itu bernas, bahkan cenderung omong kosong saja. Tapi kami menikmati hal yang sama: kegembiraan. 

Trus, kalau tak ada yang bernas diobrolkan, mengapa harus kirim pesan yang isinya soal kecerdasan? Lagi-lagi, saya tak mau menanyakannya. Biarlah dia, yang mengirim pesan, yang paham soal itu. Sementara saya juga punya perspektif sendiri soal kecerdasan dan minum kopi. 

Tapi saya tak akan tulis di sini. Jangan kecewa ya, apalagi marah. Kan saya juga tak harus berbagi soal perspektif ini. 

Satu hal saja. Pertemuan dengan orang-orang, kenal maupun tak kenal, di warung kopi telah mengajarkan kita soal interaksi sosial sebagai manusia, yang juga disebut sebagai mahluk sosial. Minum kopi dengan orang-orang di warkop, mengajak kita memelihara silaturahmi antarumat manusia. Mungkin ini yang disebut sebagai sebuah kecerdasan oleh teman saya yang mengirim pesan tadi. 

Pagi ini, saya memilih minum kopi sendiri di warung yang tak begitu riuh, tak jauh dari perempatan jalan. 

Pontianak, 13 April 2016

LihatTutupKomentar